welco-me!

welco-me!

Rabu, 25 November 2015

Ilmu Budaya Dasar Tugas Novel



Saya baru saja selesai membaca novel karya Orizuka yang judulnya The Truth About Forever. Saya tertarik baca ini setelah menemukan kalimat di bawah judulnya, yaitu ‘Kebencian Membuatmu Kesepian’. Kalo dipikir-pikir, nggak mungkin sesorang itu nggak pernah benci seseorang. Tapi kalo kebencian itu terlalu berlebihan, hal itu akan membuatmu tenggelam dengan kebencian itu dan tanpa sadar kamu akan kehilangan hal-hal indah di sekitarmu.
Hal yang di luar dugaan itu emang lebih seru dari yang kita bayangkan. Balik ke novel. Kalau kita telaah dari salah satu kalimat di judulnya ‘forever’ aku langsung kepikiran tentang satu hal, waktu.
Let’s check the synopsis,

Seberapa berharga sih satu detik itu? Tik.
Sebentar saja dia langsung berlalu. Tik.
Satu detik pergi lagi. Tak ada harganya.
Tapi tunggu sampai kau sadar waktumu hapir habis. Tik. Kau ingat selama ini jarang beramal. Tik.
Kau teringat mimpi-mimpi yang nggak sempat kau wujudkan. Tik. Kau sadar nggak cukup menyayangi keluarga dan teman-temanmu.
Tik. Tik. Tik. Kau panik, takut menyia-nyiakan lebih banyak waktu lagi.

Nah, itu sepenggal sinopsis yang tetulis di sampul belakang novel ini. Ini adalah cerita tentang berharganya waktu setiap detik dalam hidup. Cerita tentang betapa berharganya hidup mu tanpa kau sadari, itulah yang ku pikirkan ketika membaca sepenggal sinopsis ini.
Yogas, tokoh utama dalam novel ini, telah di vonis kalau umurnya tidak lama lagi. Kalau dipikir-pikir, misalkan jadi Yogas aku pasti gunain sisa waktu yang berharga ini buat ngelakuin apa aja yang harus aku lakuin. Tapi beda dengan Yogas, dia malah menggunakan sisa hidupnya yang nggak panjang ini buat balas dendam sama orang yang telah membuatnya harus menanggung penderitaan ini. Dia diam-diam pergi ke Yogyakarta, mencari orang yang harus bertanggung jawab atas hidup dan mimpi-mimpinya yang telah hancur. Bahkan, kalau perlu Yogas rela mati bersama orang itu.
Di tengah pembalasan dendamnya, dia bertemu gadis yang sangat ingin dia jauhi, bahkan dia berusaha menghindar darinya. Kana, seberapa kerasnya Yogas berusaha menjauhinya tapi entah kenapa malah hal itu membuatnya semakin dekat dengan gadis berpawakan kecil itu. Tanpa dia sadari cinta yang selama ini ia kubur dalam-dalam di hatinya perlahan-lahan muncul kembali.
Hal itu sempat membuat Yogas kalang kabut dan sejenak melupakan balas dendamnya. Tapi ia tetap berusaha untuk mefokuskan dirinya untuk menemukan orang itu, kalau bisa membunuhnya.
Yogas sangat ingin menghindari kontak dengan Kana. Karena dia berpikir ini akan membuatnya kerepotan. Tapi, karena mereka tinggal berdekatan. Yogas sedikit kesulitan menghindari Kana.
Yogas yang bersikap dingin dan terlihat penuh rahasia tersebut malah membuat Kana semakin pensaran. Pada awalnya Kana juga tidak ingin tahu urusan orang lain. Tapi entah kenapa, seperti ada magnet di sekitar Yogas yang menarik Kana ingin tahu lebuh banyak tentangnya. Lambat laun tanpa disadari mereka menjadi lebih dekat, melibihi yang mereka bayangkan. Yah… memang cinta itu datang tanpa memberi ancang-ancang.

Ketika mereka sadar akan perasaan masing-masing, banyak hal dan kegalauan berkecamuk di pikaran masing-masing. Kana semakin ingin mengenal lebih banyak tentang cowok misterius itu yang dipanggilnya alien selama ini. Yogas tidak ingin perasaannya menjadi penghalang baginya ntuk membalas dendam. Akhirnya Yogas berusaha merancang beberapa sekenario palsu untuk membuat Kana menjauh darinya. Mulau dari alasan kenapa dia ingin balas dendam dan kenyataan tentang awal mula kenapa hidupnya hancur seperti ini.
Pada awalnya Kana percaya akan kata-kata Yogas dan mulai goyah dengan perasaannya. Kana menyadari bahwa dia bukanlah malaikat yang akan berada di samping Yogas apapun yang terjadi. Dia hanyalah manusia biasa yang juga memiliki rasa takut. Untuk beberapa saat Yogas berhasil membuat Kana menjau darinya. Tapi di luar dugaan, hal itu malah membuatnya takut untuk ditinggalkan oleh Kana. Tapi disisi lain dia juga takut kalau suatu saat Kana akan terluka jika tahu tentang kebenaran apa yang menimpanya.
Kekuatan cinta memang luar biasa. Kana tidak lagi bimbang. Dia bertekad akan berada disis Yogas apapun yang terjadi. Tapi Yogas masih saja takut kalau Kana berada di sisinya, masa depan Kana akan suram. Di sisi lain Yogas senang mengetahui kalau ternyata masih ada orang yang peduli terhadapnya. Terjadi perang besar di hati Yogas. Akhirnya dia memutuskan untuk membuang rasa senangnya dan fokus untuk balas dendam. Yogas dengan tegas menolak cinta Kana, bahkan beberapa kali melontarkan kata-kata kejam kepadanya sampai membuat Kana menangis. Walaupun dia tidak mau membuatnya menangis, tapi dia berpikir bahwa ini adalah yang terbaik untuknya.
Suatu saat semua kebenaran terungkap. Kebenarang yang bisa dibilang begitu pahit, tapi hal itu malah membuat Kana semakin yakin bahwa dia akan berada di samping Yogas apaun yang terjadi, dan untuk selamanya. Walupun berkali-kali ditolak Yogas, tapi Kana tidak pernah menyerah. Dia dengan tulus menunjukkan perhatian dan kasih sayang nya pada Yogas. Pada awalnya Yogas berpikir kalau yang dilakukan Kana hanya semata-mata karena rasa belas kasihan, tapi lama-kelamaan Yogas bisa melihat ketulusan Kana dan akhirnya menerima Kana.

Yogas berpikir bahwa setelah bertemu gadis itu, hidupnya telah berubah. Menjadi lebih bermakna. Kana-lah yang membuatnya kembali bersemangat untuk hidup dan kembali meraih mimpi-mimpinya. Seiringan dengan itu banyak hal-hal baik yang menyambut Yogas. Ditengah kebahagiaan yang sekarang dirasakan Yogas, tiba-tiba orang yang telah merusak hidupnya muncul. Sesaat hal itu membuatnya kalap dan berniat membunuh orang itu. Namun, kenyataan yang bahkan lebih pahit lagi menyambut Yogas. Kenyataan itu lah yang membuat Yogas harus memilih anatara cinta atau benci. ‘Jadi, Yogas…pilih yang mana? Sementara kamu berpikir…. Tik’  begitulah kalimat terakhir yang tertulis pada sinopsis pada sampul belakang novel tersebut. Namun pada akhirnya Yogas memilih tidak menyia-nyiakan hidupnya hanya untuk balas dendam. Tetapi tuhan punya rencana lain, Yogas mengakhiri hidupnya karena sebuah kecelekaan yang membuat dirinya tidak menepati janji kepada Kana, yaitu janji untuk bertemu lagi dengan gadis itu beberapa tahun kemudian jika ia sudah bisa meraih cita-citanya. Namu semua itu tidak berakhir bahagia dan Yogas harus tetap meninggalkan Kana sendiri.

Pesan Moral:
Dari novel tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa waktu hidup di dunia ini sangat sedikit dan kita harus memanfaatkan sebaik mungkin dan harus melakukan hal-hal baik untuk orang lain agar tetap berguna. Selain itu kita diajarkan untuk tidak menyimpan dendam dan harus mengikhlaskan semua yang sudah terjadi. Dan yang terpenting adalah kita juga tidak boleh menyia-nyiakan orang yang sudah rela berkorban dan sayang sama kita hanya karena mementingkan diri sendiri.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar